Kemaren (Selasa, 22 Agustus 2023), saya naik Kapal Dumai Line dari Selatanjang menuju Bengkalis. Biasanya duduk dan menulis catatan harian. Namun saat itu kurang mood. Perjalanan ditengah laut sekitar 2 jam. Saya ingin menikmatinya gelombang laut. laut Selatpanjang-Bengkalis termasuk tenang. tapi terkadan juga mengerikan. Saya merogoh saku dan mengambil HP Android. Berbagai informasi muncul. Akhir-akhir ini paling banyak iklan usaha, foto wanita seksi dan sejenisnya. Memasuki tahun politik, berita berkaitan pemilihan presiden 2024 dan baleho para calon anggota dewan. Gambar calon-calon anggota Legislatif terlihat cantik dan tampan. Glowing. Android benar-benar membawa berkah, bagi mereka yang sulit untuk glowing sejak lahir. Tapi jangan terlalu cantik. Kadang ada tetangga yang "usil" karena sudah melihat dirinya dalam keseharian.
Namun yang
paling menarik perhatian saya, yaitu video Deddy Corbuzier “sungkem” kepada Habib Umar bin Hafidz, seorang ulama dari Tarim.
Seolah-olah saya tidak percaya. Tapi itu
realita. Bagi seorang pernah “nyantri” di pesantren tradisional akan merasakan
arti mencium tangan seorang ulama. Punya pengalaman spiritual yang sangat
mendalam. Sangat sulit ditulis dengan kata-kata. Persis orang yang sedang jatuh
cinta. Perasaan yang mendalam lalu dituangkan dalam rangkaian kata, tetap
terasa hambar. Sebab cinta adalah soal rasa, bukan tumpukan kata.
Deddy Corbuzier mungkin seperti saya, orang
yang sangat kotor dan penuh dosa. Bahkan dalam berbagai kesempatan lain,
keimanan nya sering menjadi bahan olok-olokan oleh sebagai netizen yang merasa
dirinya sudah sholeh tingkat Dewa. Ma’lum, Bang Deddy jarang memakai baju Islami (bagi sebagian orang yang diidentikan dengan baju koko, jubah, peci
putih yang ketika naik bus bisa dimasukan ke dalam saku baju dan celana panjang
di atas mata kaki). Dia penampilan apa adanya. Kepala plontos, memakai kaus dan
celana panjang.
Dia diterima oleh Habib Umar dengan wajah
yang teduh, senyum yang menyentuh kalbu, dan rasa cinta yang maha luas, seluas
laut cinta tiada tepi. Kedua nya duduk. tidak
ada jarak. Menyatu dalam hati. Saat Bang Deddy bertanya tentang profesinya, Habib
Umar pun tersenyum, “Teruskan, niatkan untuk dakwah”. Dari mulutnya tidak ada
ucapan mengharamkan dan melarang profesinya. Bagi Habib Umar, semua profesi
atau pekerjaan bisa menjadi jalan ibadah untuk mengabdi kepada Allah dan
memberi manfaat kepada manusia.
Bagi habib Umar hidup adalah dakwah. Dia telah
mencontohkan dirinya dan seluruh tubuh serta segala perilakunya telah
menebarkan dakwah Islam yang penuh dengan kedamaian. Para muhibin seperti Yofa Pangertu dari Bajarmasin datang ke Jombang hanya ingin “tabarukan”, duduk,
memandang wajah sang habib, lalu mendengar kalam-kalam hikmah yang disampaikan
oleh nya.
Apakah nasehat-nasehat agama sesuatu yang
baru? Tidak. Semua nasehat sama. Ayat dan hadistnya sama. Tapi kenapa dia
mempunyai daya Tarik sedemikian hebat dan mempunyai pengaruh besar dalam
merubah perilaku manusia semakin santun dan bermartabat? Sebab Sang Habib menyampaikan
penuh dengan luapan cinta yang mendalam. Wajah kerinduan silaturahim terasa
memancar sangat terang dari wajah nya. nasehatnya adalah cintanya. Senyumnya adalah
kasih-sayang nya. dan tatapan matanya adalah persaudaraannya. Sehingga orang yang
datang kepadanya akan merasakan energi cinta.
Saat mereka menatap wajahnya, muncul kesadaran diri untuk memperbaiki
kualitas hidupnya, bicara, cara berfikir dan segala pekerjaannya, dan
meninggalkan perbuatan perbuatan maksiat. Para jamaah taubat bukan karena
dicaci maki, tapi karena mendapatkan sentuhan cinta dari nya sampai ke lubuk
hati yang paling dalam.
Saya duduk dan memandang foto wajah Sang
Habib dari tarim. Ada kerinduan yang mendalam ingin bertemu dengan nya. saya menemukan
suatu kehidupan ajaran Islam yang damai dan menjadi rahmat semesta alam.
Saya membuka media sosial dan file-file
peristiwa masa lalu. Ada suara takbir yang kemudian diikuti penghancuran Kafe,
Masjid, Gereja dan tempat-tempat umum. Puluhan dan bahkan ratusan mati karena
bom jihad. Ironisnya, mereka masih anak-anak muda yang rindu masuk surga, rindu
ingin bertemu bidadari.
Saya membuka file, ada video seorang
penjual makanan membanting Mangkok-Mangkok nya karena terkena jilatan Anjing.
Ada seorang ustadz yang mengharamkan kerja di Bank dan Kantor Pajak. Ada video
yang mengajak untuk melakukan Jihad dan menghancurkan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Ada video-video sejenisnya.
Kenapa Islam menjadi terlihat kaku? Kenapa ajaran
yang agung melahirkan wajah-wajah yang seram, garang dan membuka permusuhan
saat berbeda pandangan politik, agama dan organisasi? Kenapa saat ini sebagian
umat Islam telah memposisikan diri sebagai pemutus kebenaran Iman dan Islam? Mudah
menuduh masuk Neraka dan mudah mengaku sebagai penghuni Surga. Kenapa Islam
sebagai agama kehidupan berubah menjadi agama kematian?
Ya Tuhan ku, berkahi bangsa Indonesia. Berkahi
dengan ilmu para ulama, habaib, kiai dan ustadz yang mampu menjadi cahaya
keagungan dan menebarkan pesan-pesan kedamaian.
Penulis : Imam Ghozali
Efek Cubitan Iblis bagi Manusia
25 Oktober 2023   Oleh : Imam Ghozali   1125
Titanic vs Jelatik
03 Oktober 2023   Oleh : Imam Ghozali   494
Rajab; Menyendiri untuk Memperbaiki Kwalitas Diri
14 Februari 2023   Oleh : Imam Ghozali   300
2022; Kenangan dan Kenyataan
29 Desember 2022   Oleh : Imam Ghozali   352
Rakerda MUI; Integrasi Subtantif dan Formatif
28 Desember 2022   Oleh : Imam Ghozali   221
Mengintegrasikan Iman, Islam dan Ihsan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Minggu , 17 September 2023      8318
Pentingnya Manusia Ber-Tuhan
Minggu , 03 September 2023      2764
Puasa dan Ilmu Padi
Rabu , 03 April 2024      2206
IMPLEMENTASI HAK-HAK POLITIK KELOMPOK MINORITAS MENURUT ABDURRAHMAN WAHID
Rabu , 18 Januari 2023      2101
Sejuta Rasa di Hari Idul Fitri
Kamis , 11 April 2024      2025