Avatar

Vijianfaiz,PhD

Penulis Kolom

250 ARTIKEL TELAH DITERBITKAN

" "

Khutbah Jum'at Kontemporer: Sumbangsih Santri Untuk Negeri



Minggu , 19 Oktober 2025



Telah dibaca :  556

Sumbangsih Santri Untuk Negeri

 

اْلحَمْدُ للهِ اْلحَمْدُ للهِ الّذي هَدَانَا سُبُلَ السّلاَمِ، وَأَفْهَمَنَا بِشَرِيْعَةِ النَّبِيّ الكَريمِ، أَشْهَدُ أَنْ لَا اِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لا شَرِيك لَه، ذُو اْلجَلالِ وَالإكْرام، وَأَشْهَدُ أَنّ سَيِّدَنَا وَنَبِيَّنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَ رَسولُه، اللّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ وَبارِكْ عَلَى سَيِّدِنا مُحَمّدٍ وَعَلَى الِه وَأصْحابِهِ وَالتَّابِعينَ بِإحْسانِ إلَى يَوْمِ الدِّين، أَمَّا بَعْدُ: فَيَايُّهَا الإِخْوَان، أوْصُيْكُمْ وَ نَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنْ، قَالَ اللهُ تَعَالىَ فِي اْلقُرْانِ اْلكَرِيمْ: أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الَّشيْطَانِ الرَّجِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اتَّقُوا الله وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا، يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ الله وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا وقال تعالى يَا اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. صَدَقَ اللهُ العَظِيمْ

Saudara-Saudara ku Jama’ah Sholat Jum’at yang Dimulyakan oleh Allah SWT,

Pertama-tama, marilah kita senantiasa mensyukuri atas segala kenikmatan yang telah dianugrahkan oleh Allah kepada kita dengan cara meningkatkan takwa kita kepada-Nya.

Kedua, sholawat dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad, keluarga besarnya, sahabat-sahabatnya, para tabi’in, tabi’in tabi’in, para ulama hingga kepada umat-umatnya. Semoga kita mendapatkan syafaatnya. Amin.

Para Jama’ah Jum’at Yang Dimulyakan oleh Allah SWT,

Dalam lintasan sejarah, pesantren telah menjadi garda terdepan dalam menyebarkan agama Islam ketika Nusantara masih mayoritas beragama Hindu dan Budha. Para ulama mendirikan pesantren dan berdakwah di tengah-tengah masyarakat penuh dengan kekeluargaan, toleransi, dan saling menghormati dan saling memulyakan satu dengan lainnya. Sehingga hubungan antara penganut beragama yang berbeda terjalin sangat baik, harmonis dan tercipta kerukunan bergama sangat kuat di tengah-tengah masyarakat.

Ketika Indonesia dijajah oleh imperialisme Belanda dan Jepang, pesantren juga menjadi garda terdepan mengobarkan jihad fi sabilillah. Ribuan ulama dan ratusan ribu santri meninggal dunia mati sahid karena memperjuangkan kemerdekaan dan sekaligus juga mempertahankan kemerdekaan NKRI dalam peristiwa resolusi jihad yang dikobarkan oleh Hadratusyeikh Hasyim Asy’ari Pendiri Nahdlatul Ulama.

Dari secuil sejarah tersebut, ulama dan santri mempunyai peran yang sangat besar sekali melahirkan adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia dan sekaligus menjaga eksistensinya hingga kini negara Indonesia tetap berdiri tegar di tengah arus tantangan global yang sangat luarbiasa.

Para Jamaah Sholat Jum’at Yang Dimulyakan Oleh Allah SWT,

Ada beberapa sumbangsih santri dan pesantren yang bisa dijelaskan dalam khutbah singkat ini dalam perjalanan sejarah panjang bangsa Indonesia yaitu sebagai berikut:

Pertama, santri telah menanamkan kalimat tauhid kepada masyarakat Indonesia. penanaman tauhid ini merupakan tugas utama santri dalam berdakwah sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Syeikh Ibrahimibn Muhammad Al-Baijuri dalam Kitab Tuhfatul  Murid ‘Ala Jawharati Tauhid berikut:

هُوَ عِلْمٌ يقتدر بهِ عَنْ إِثْبَابِ الْعَقَائِدِ الدِّيْنِيَّةِ مُكْتَسَب مِنْ أَدِلَّتِهَا الْيَقِيْنِيَّةِ

Artinya:

“Ilmu Tauhid adalah ilmu yang dengannya mampu menetapkan aqidah-aqidah keagamaan yang diperoleh dari dalil-dalil meyakinkan.”

Allah telah berfirman dalam Q.S. Al-Anbiya ([21]:25) sebagai berikut:

وَمَآ اَرْسَلْنَا مِنْ قَبْلِكَ مِنْ رَّسُوْلٍ اِلَّا نُوْحِيْٓ اِلَيْهِ اَنَّهٗ لَآ اِلٰهَ اِلَّآ اَنَا۠ فَاعْبُدُوْنِ ۝٢٥

Artinya:

Kami tidak mengutus seorang rasul pun sebelum engkau (Nabi Muhammad), melainkan Kami mewahyukan kepadanya bahwa tidak ada tuhan selain Aku. Maka, sembahlah Aku.

Peran santri dalam memperkenalkan tauhid di tengah-tengah masyarakat juga menggunakan pendekatan budaya seperti dalam budaya tradisi sekaten di Yogyakarta dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW. Kata sekaten itu sendiri berasal dari bahasa Arab yaitu syahadatain yaitu sahadat umat Islam: syahadat tauhid dan syahadat rasul. Dalam budaya wayang kulit, para santri memperkenalkan kalimat tauhid dengan memperkenalkan senjata yang paling ampuh Raja Yudistira yaitu Senjata Kalimasada. Senjata ini adalah senjata yang paling keramat. Ia mampu menjadi penyelamat dan perdamaian dunia. Jika ingin selamat, maka setiap orang harus mempunyai Senjata Kalimasada yang berasal dari kalimat syahadat, yaitu Laa Ilaha Illa Allah.

Kedua, santri memperkenalkan tentang pentingnya budi pekerti luhur atau akhlakul karimah. Akhlak santri telah diajarkan dalam berbagai kitab seperti kitab ta’lim muta’alim, adabul ‘alim wa muta’alim. Beberapa kitab tersebut mengajarkan tentang etika seorang guru terhadap murid-muridnya, murid terhadap gurunya, cara berteman yang baik, cara mencari rezki yang benar, dan selalu menggunakan waktu untuk terus meningkatkan kualitas ilmu, iman dan amal sholeh. Syeikh Az-Zarnuji telah mengatakan sebagai berikut:

اعلم بأن طالب العلم لا ينال العلم ولا ينتفع به إلا بتعظيم العلم وأهله، وتعظيم الأستاذ وتوقيره

Artinya:

Penting diketahui bahwa seorang pelajar tidak akan memperoleh kesuksesan ilmu dan tidak pula ilmunya dapat bermanfaat, kecuali dengan mengagungkan ilmu itu sendiri, ahli ilmu, dan menghormati gurunya.

Pola hubungan seperti ini menyebabkan para santri senantiasa menjunjung tinggi kemuliaan guru dan selalu melakasnakan perintah-perintah nya sepanjang perintah tersebut mempunyai tujuan baik bagi masa depan santri.

Etika santri juga diterapkan dalam hubungan sosial. Ada tiga hubungan sosial dikalangan pesantren yaitu: ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah. Pertama, Ukhuwah Islamiyah yaitu hubungan harmonis sesama penganut beragama Islam. Santri senantiasa menjaga hubungan baik  dan berprasangka baik kepada sesama muslim. Karena hubungan sesama muslim seperti satu tubuh, jika bagian tubuh sakit maka anggota tubuh lainnya pun ikut merasakan sakit. Begitu juga sebaliknya. Kedua, hubungan wathaniyah yaitu hubungan santri dengan komunitas masyarakat dalam satu negara dan bangsa. Sebagai satu bangsa dan negara, santri senantiasa menghormati hak dan kewajiban. Ia menolak adanya diskriminasi yang memecah belah umat, yang melecehkan agama atau suku lainnya dengan dalih agama. Santri selalu berprinsip bahwa semua warga negara sama kedudukan dalam hukum. Itu sebabnya, semua harus taat dan tunduk terhadap hukum. Ketiga, ukhuwah basyariah yaitu hubungan baik sesama manusia. santri menyadari bahwa manusia lahir dengan keberagaman agama, keyakinan, suku, etnis dan budaya. Keberagaman ini merupakan kehendak Allah sebagai bentuk kekuasaan-Nya. Maka menghargai perbedaan tersebut, bagian dari menghargai karya Tuhan yang agung tersebut. Itu sebabnya, santri senantiasa bisa hidup bermasyarakat dalam keberagaman suku, agama, dan budaya dengan damai.

Keberagaman santri menerapkan etika atau moral yang agung dalam kontek muamalah-kehidupan sosial-tidak lepas dari firman Allah dalam Q.S.Al-Qalam ([68]:4) sebagai berikut:

وَإِنَّكَ لَعَلَىٰ خُلُقٍ عَظِيمٍ

Artinya:

"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung

Ketiga, santri selalu menerapkan jihad dalam menegakan kebenaran dan menghancurkan kebatilan. Jihad dalam pengertian santri tidak hanya berkaitan sebatas perang, tetapi dalam pengertian yang luas yaitu jihad dalam hal kemaslahan bangsa dan negara. Hal ini mendasarkan dalam Kitab I’anatu Thalibin memaknai tentang jihad yang selalu diajarkan kepada para santri sebagai berikut:

“Jihad maksudnya memenuhi kebutuhan hidup masyarakat yang harus ditanggung pemerintah baik untuk kaum muslimin maupun non-muslim melalui penyediaan makanan saat dibutuhkan, sandang yang cukup untuk menutupi aurat bagi setiap warga negaranya, tempat tinggal yang layak, obat-obatan dan biaya perawatan yang terjangkau oleh masyarakat.”

Dari makna jihad ini, sumbangsih santri yaitu senantiasa terus melakukan berkarya berkaitan dengan ekonomi, lapangan pekerjaan, kesehatan, dan mendukung program-program yang berpihak kepada masyarakat lebih luas.

Para Jamaah Sholat Jum’at Yang Dimulyakan Oleh Allah SWT,

Dari paparan di atas, khutbah singkat ini khatib bisa mengambil pelajaran bahwa santri dalam kontek dakwah Islamiyah,wathaniyah dan basyariyah senantiasa memperjuangan kemerdekaan serta mengisi kemerdekaan merupakan bukti bahwa kehadiran santri di Indonesia sebagai penebar rahmat untuk seluruh etnis, suku, agama, dan budaya. Santri hadir untuk memastikan bahwa negara dan bangsa Indonesia tetap ada, dan tetap memberi sumbangsih kebaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia secara khusus dan masyarakat dunia secara umum.

جَعَلَنا اللهُ وَإيَّاكم مِنَ الفَائِزِين الآمِنِين، وَأدْخَلَنَا وإِيَّاكم فِي زُمْرَةِ عِبَادِهِ المُؤْمِنِيْنَ : أعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطانِ الرَّجِيمْ، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمْ: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا. باَرَكَ اللهُ لِيْ وَلكمْ فِي القُرْآنِ العَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيّاكُمْ بِالآياتِ وذِكْرِ الحَكِيْمِ.  إنّهُ تَعاَلَى جَوّادٌ كَرِيْمٌ مَلِكٌ بَرٌّ رَؤُوْفٌ رَحِيْمٌ

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ عَلىَ إِحْسَانِهِ وَالشُّكْرُ لَهُ عَلىَ تَوْفِيْقِهِ وَاِمْتِنَانِهِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الدَّاعِى إلىَ رِضْوَانِهِ. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وِعَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كِثيْرًا أَمَّا بَعْدُ فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اِتَّقُوااللهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَاعْلَمُوْا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِأَمْرٍ بَدَأَ فِيْهِ بِنَفْسِهِ وَثَـنَى بِمَلآ ئِكَتِهِ بِقُدْسِهِ وَقَالَ تَعاَلَى إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَنْبِيآئِكَ وَرُسُلِكَ وَمَلآئِكَةِ اْلمُقَرَّبِيْنَ وَارْضَ اللّهُمَّ عَنِ اْلخُلَفَاءِ الرَّاشِدِيْنَ أَبِى بَكْرٍ وَعُمَر وَعُثْمَان وَعَلِى وَعَنْ بَقِيَّةِ الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ اَلاَحْيآءُ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ وَانْصُرْ عِبَادَكَ اْلمُوَحِّدِيَّةَ وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ وَ دَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمَ الدِّيْنِ. اللهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلاَزِلَ وَاْلمِحَنَ وَسُوْءَ اْلفِتْنَةِ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا اِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عآمَّةً يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ. رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْنَ. عِبَادَاللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُنَا بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ



Penulis : Vijianfaiz,PhD


Bagikan Ke :

Tulis Komentar


   Berita Terkait

Khutbah Jum'at Kontemporer: Memaknai Pahlawan dalam Islam
11 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   86

Arti Penting Palestina Merdeka di Era Digital
14 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   212

Khutbah Jum'at Kontemporer: Mengisi Hidup Lebih Bermakna
25 Agustus 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   531

Bahaya Menuduh Kepada Sesama Muslim
02 Agustus 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   392

   Berita Popular

Mengintegrasikan Iman, Islam dan Ihsan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Minggu , 17 September 2023      10391


Pentingnya Manusia Ber-Tuhan
Minggu , 03 September 2023      3200


Puasa dan Ilmu Padi
Rabu , 03 April 2024      2287


Sejuta Rasa di Hari Idul Fitri
Kamis , 11 April 2024      2120