
Berikut ini ungkapan firman Allah yang
sangat agung dalam Q.S. Al-Baqarah sebagai berikut:
وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا
نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ ١١
اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ ١٢
Artinya:
Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah
berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah
orang-orang yang melakukan perbaikan.”
Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang
berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.
Dalam perjalanan sejarah, orang-orang yang
menentang ajaran agama Allah ( seluruh agama yang diturunkan kepada para nabi
adalah agama Allah atau agama Islam) selalu saja mempunyai motif merusak alam
semesta. Benih-benih ini mulai muncul ketika ada peristiwa Qabil iri terhadap
kenikmatan yang diberikan Allah kepada Habil. Puncaknya, Qabil membunuh Habil.
Sejarah aliran darah pertama di dunia. Ini juga prediksi malaikat yang
diabadikan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 30 sebagai berikut: “[ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ
الدِّمَاۤءَۚ ] Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah)
di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah…”.
Kerusakan-kerusakan terus berlanjut. Para
nabi dan rasul hadir sebagai respon perilaku masyarakat yang melakukan
kerusakan di bumi. Sebagai utusan Allah, para nabi dan rasul selalu tetap
berpegang teguh pada nilai-nilai moralitas yang agung yaitu : [ فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا],
berkata dengan lemah lembut. Padahal, kaum kafirin telah merusak tatanan
nilai-nilai kebaikan di masyarakat. Para utusan nabi tetap menggunakan etika.
Sebab itulah visi dan misi dari agama yaitu menjunjung tinggi moralitas
manusia. Sebab tidak mungkin memberi dakwah tentang moralitas, sedang dirinya
tidak menghargai moralitas tersebut.
Gambaran-gambaran fenomena masyarakat pada
setiap dekade pada masa para nabi sebenarnya sampel dari kerusakan-kerusakan di
bumi. Pada era Nabi Luth, sejarah telah mengabadikan ada sekolompok manusia
yang mencoba melawan hukum allah dan naluri manusia yaitu menikah dengan sesama
jenis. Baik hukum Allah dan dasar naluri manusia sebenarnya manusia menyukai
lawan jenis. Itu sudah disimbolkan oleh Nabi Adam melihat seorang perempuan
yang bernama Hawa. Naluri tersebut adalah naluri peradaban. Ketika Tuhan
menaruh rasa cinta seorang laki-laki kepada perempuan, maka Tuhan menginginkan
bahwa kehidupan ini berkelanjutan untuk membentuk komunitas yang kemudian
disebut masyarakat. Sehingga dalam ilmu sosiologi manapun, naluri manusia pasti
selalu ingin berkumpul (zoon politicon). Dasar terjadinya perkumpulan
bisa eksis apabila terjadi adanya regenerasi manusia. regenerasi ini terjadi
ketika adanya proses pernikahan. Jadi, menolak pernikahan dan mencoba melawan
naluri manusia dengan mencintai sesama jenis berarti meruntuhkan peradaban
manusia. Wajar, apabila kaum Nabi Luth dihancurkan oleh Allah. Sebab ia telah
melakukan kesalahan fatal: pertama,melawan hukum Allah. Kedua melawan naluri
dasar manusia yang selalu mencintai lawan jenisnya. Perilaku negatif yang telah
memutuskan regenerasi manusia.
Fakta sejarah dalam Al-Qur’an tersebut
mulai terbuka. Ketika sebagian kaum Nabi Luth membuat aturan atas dasar
kemanusiaan tanpa sinar agama dengan memperbolehkan perkawinan sesama jenis,
maka aturan-aturan tersebut sekarang telah terjadi di depan mata kita.
Perkumpulan kaum gay dan lesbian serta sejenisnya [LGBT] semakin marak. Pada
tahun 1982 kelompok ini telah mendirikan organisasi nya di Lambda Indonesia. Mereka
aktif berinteraksi di media sosial sebagai ruang publik. Ia tercipta dari
komunitas tertentu yang digunakan untuk saling interaksi sesama anggota nya
Dulu penulis mendengarkan hal tersebut
sesuatu yang sangat tabu. Kini perkembangannya sangat pesat. Ia masuk bukan
hanya pada wilayah-wilayah yang rendah ajaran agamanya, tetapi juga masuk pada
wilayah-wilayah yang terkenal sangat agamis. Dari Sabang sampai Merauke. Mereka
sangat privasi dan susah ditembus oleh orang-orang diluar anggota nya. Ada
doktrin, ada sumpah. Mereka lebih militant daripada para pejabat yang setiap
kenaikan jabatan mendapatan sumpah atas nama Tuhan.
Walhasil, kita sama-sama menyaksikan adzab
Tuhan. Bayang-bayang kehancuran kaum Nabi Luth modern semakin nyata di depan
mata kita. Mereka menempatkan sebagai kaum modern, higeinis dan merasa kelompok
yang berjasa mengerem lajupertumbuhan penduduk. Tapi mereka tidak menyadarinya,
akibat ulah mereka muncul penyakit HIV/AIDS menyebar kemana-mana. Ketahanan
tubuh manusia hancur. Manusia mudah terkena penyakit kronis. Seperti bom waktu,
ia akan menjadi penyakit meledak dan terjadi dimana-mana.
Tuhan telah mengatakan bahwa perilaku
orang-orang kafir akan menghancurkan diri nya sendiri [ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ
اَلِيْمٌۢ
], Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka
mendapat azab yang sangat pedih.
Kita sekarang bisa melihat, dua peristiwa
pembunuhan Qabil kepada Habil, dan perlawanan Kaum Nabi Luth terhadap regulasi Tuhan tentang perkawinan telah menciptakan gaya hidup jahiliyah modern berupa
perilaku penjajahan dan imperialisme. Keberhasilan melakukan penjajahan kepada
negara-negara telah melahirkan kedigdayaan para penjajah dalam bidang politik,
ekonomi dan budaya. Melalui kekuatan ini, mereka membuat aturan kehidupan
berbangsa dan bernegara semau nya. Termasuk membuat aturan-aturan yang
mengabaikan ajaran Islam seperti yang sama-sama kita lihat sekarang ini yaitu diperbolehkan
pernikahan sesame jenis kelamin dan melegalkan perilaku LGBT.
Penulis : Vijianfaiz,PhD
Q.S. Al-Baqarah Ayat 66 : Pesan Terbuka Bani Israel Bagi Umat Islam
11 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   97
Q.S. Al-Baqarah Ayat 65 : Ketika Allah Mengutuk Bani Israel Menjadi Monyet
17 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   296
Q.S. Al-Baqarah Ayat 63 : Akibat Inovasi Meninggalkan Kitab Suci
07 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   273
Q.S. Al-Baqarah Ayat 62 : Jalan Menghilangkan Rasa Sedih Akut
04 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   356
Q.S. Al-Baqarah Ayat 61 : Memaknai Ujian dan Kenikmatan dari Sudut Ruhaniah
02 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   287
Mengintegrasikan Iman, Islam dan Ihsan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Minggu , 17 September 2023      10393
Pentingnya Manusia Ber-Tuhan
Minggu , 03 September 2023      3201
Puasa dan Ilmu Padi
Rabu , 03 April 2024      2287
IMPLEMENTASI HAK-HAK POLITIK KELOMPOK MINORITAS MENURUT ABDURRAHMAN WAHID
Rabu , 18 Januari 2023      2255
Sejuta Rasa di Hari Idul Fitri
Kamis , 11 April 2024      2120