Avatar

Vijianfaiz,PhD

Penulis Kolom

250 ARTIKEL TELAH DITERBITKAN

" "

Cikal Bakal Imperialisme di Dunia Modern



Senin , 24 Maret 2025



Telah dibaca :  484

Berikut ini ungkapan firman Allah yang sangat agung dalam Q.S. Al-Baqarah sebagai berikut:

وَاِذَا قِيْلَ لَهُمْ لَا تُفْسِدُوْا فِى الْاَرْضِۙ قَالُوْٓا اِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُوْنَ ۝١١

اَلَآ اِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُوْنَ وَلٰكِنْ لَّا يَشْعُرُوْنَ ۝١٢

Artinya:

Apabila dikatakan kepada mereka, “Janganlah berbuat kerusakan di bumi,” mereka menjawab, “Sesungguhnya kami hanyalah orang-orang yang melakukan perbaikan.”

Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari.

Dalam perjalanan sejarah, orang-orang yang menentang ajaran agama Allah ( seluruh agama yang diturunkan kepada para nabi adalah agama Allah atau agama Islam) selalu saja mempunyai motif merusak alam semesta. Benih-benih ini mulai muncul ketika ada peristiwa Qabil iri terhadap kenikmatan yang diberikan Allah kepada Habil. Puncaknya, Qabil membunuh Habil. Sejarah aliran darah pertama di dunia. Ini juga prediksi malaikat yang diabadikan dalam Q.S. Al-Baqarah ayat 30 sebagai berikut: “[ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ  ] Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah…”.

Kerusakan-kerusakan terus berlanjut. Para nabi dan rasul hadir sebagai respon perilaku masyarakat yang melakukan kerusakan di bumi. Sebagai utusan Allah, para nabi dan rasul selalu tetap berpegang teguh pada nilai-nilai moralitas yang agung yaitu : [ فَقُولَا لَهُ قَوْلًا لَيِّنًا], berkata dengan lemah lembut. Padahal, kaum kafirin telah merusak tatanan nilai-nilai kebaikan di masyarakat. Para utusan nabi tetap menggunakan etika. Sebab itulah visi dan misi dari agama yaitu menjunjung tinggi moralitas manusia. Sebab tidak mungkin memberi dakwah tentang moralitas, sedang dirinya tidak menghargai moralitas tersebut.

Gambaran-gambaran fenomena masyarakat pada setiap dekade pada masa para nabi sebenarnya sampel dari kerusakan-kerusakan di bumi. Pada era Nabi Luth, sejarah telah mengabadikan ada sekolompok manusia yang mencoba melawan hukum allah dan naluri manusia yaitu menikah dengan sesama jenis. Baik hukum Allah dan dasar naluri manusia sebenarnya manusia menyukai lawan jenis. Itu sudah disimbolkan oleh Nabi Adam melihat seorang perempuan yang bernama Hawa. Naluri tersebut adalah naluri peradaban. Ketika Tuhan menaruh rasa cinta seorang laki-laki kepada perempuan, maka Tuhan menginginkan bahwa kehidupan ini berkelanjutan untuk membentuk komunitas yang kemudian disebut masyarakat. Sehingga dalam ilmu sosiologi manapun, naluri manusia pasti selalu ingin berkumpul (zoon politicon). Dasar terjadinya perkumpulan bisa eksis apabila terjadi adanya regenerasi manusia. regenerasi ini terjadi ketika adanya proses pernikahan. Jadi, menolak pernikahan dan mencoba melawan naluri manusia dengan mencintai sesama jenis berarti meruntuhkan peradaban manusia. Wajar, apabila kaum Nabi Luth dihancurkan oleh Allah. Sebab ia telah melakukan kesalahan fatal: pertama,melawan hukum Allah. Kedua melawan naluri dasar manusia yang selalu mencintai lawan jenisnya. Perilaku negatif yang telah memutuskan regenerasi manusia.

Fakta sejarah dalam Al-Qur’an tersebut mulai terbuka. Ketika sebagian kaum Nabi Luth membuat aturan atas dasar kemanusiaan tanpa sinar agama dengan memperbolehkan perkawinan sesama jenis, maka aturan-aturan tersebut sekarang telah terjadi di depan mata kita. Perkumpulan kaum gay dan lesbian serta sejenisnya [LGBT] semakin marak. Pada tahun 1982 kelompok ini telah mendirikan organisasi nya di Lambda Indonesia. Mereka aktif berinteraksi di media sosial sebagai ruang publik. Ia tercipta dari komunitas tertentu yang digunakan untuk saling interaksi sesama anggota nya (Febriani, 2020).

Dulu penulis mendengarkan hal tersebut sesuatu yang sangat tabu. Kini perkembangannya sangat pesat. Ia masuk bukan hanya pada wilayah-wilayah yang rendah ajaran agamanya, tetapi juga masuk pada wilayah-wilayah yang terkenal sangat agamis. Dari Sabang sampai Merauke. Mereka sangat privasi dan susah ditembus oleh orang-orang diluar anggota nya. Ada doktrin, ada sumpah. Mereka lebih militant daripada para pejabat yang setiap kenaikan jabatan mendapatan sumpah atas nama Tuhan.

Walhasil, kita sama-sama menyaksikan adzab Tuhan. Bayang-bayang kehancuran kaum Nabi Luth modern semakin nyata di depan mata kita. Mereka menempatkan sebagai kaum modern, higeinis dan merasa kelompok yang berjasa mengerem lajupertumbuhan penduduk. Tapi mereka tidak menyadarinya, akibat ulah mereka muncul penyakit HIV/AIDS menyebar kemana-mana. Ketahanan tubuh manusia hancur. Manusia mudah terkena penyakit kronis. Seperti bom waktu, ia akan menjadi penyakit meledak dan terjadi dimana-mana.

Tuhan telah mengatakan bahwa perilaku orang-orang kafir akan menghancurkan diri nya sendiri [ فِيْ قُلُوْبِهِمْ مَّرَضٌۙ فَزَادَهُمُ اللّٰهُ مَرَضًاۚ وَلَهُمْ عَذَابٌ اَلِيْمٌۢ ], Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambah penyakitnya dan mereka mendapat azab yang sangat pedih.

Kita sekarang bisa melihat, dua peristiwa pembunuhan Qabil kepada Habil, dan perlawanan Kaum Nabi Luth terhadap regulasi Tuhan tentang perkawinan telah menciptakan gaya hidup jahiliyah modern berupa perilaku penjajahan dan imperialisme. Keberhasilan melakukan penjajahan kepada negara-negara telah melahirkan kedigdayaan para penjajah dalam bidang politik, ekonomi dan budaya. Melalui kekuatan ini, mereka membuat aturan kehidupan berbangsa dan bernegara semau nya. Termasuk membuat aturan-aturan yang mengabaikan ajaran Islam seperti yang sama-sama kita lihat sekarang ini yaitu diperbolehkan pernikahan sesame jenis kelamin dan melegalkan perilaku LGBT.



Penulis : Vijianfaiz,PhD


Bagikan Ke :

Tulis Komentar


   Berita Terkait

Q.S. Al-Baqarah Ayat 66 : Pesan Terbuka Bani Israel Bagi Umat Islam
11 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   97

Q.S. Al-Baqarah Ayat 65 : Ketika Allah Mengutuk Bani Israel Menjadi Monyet
17 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   296

Q.S. Al-Baqarah Ayat 63 : Akibat Inovasi Meninggalkan Kitab Suci
07 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   273

Q.S. Al-Baqarah Ayat 62 : Jalan Menghilangkan Rasa Sedih Akut
04 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   356

   Berita Popular

Mengintegrasikan Iman, Islam dan Ihsan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Minggu , 17 September 2023      10393


Pentingnya Manusia Ber-Tuhan
Minggu , 03 September 2023      3201


Puasa dan Ilmu Padi
Rabu , 03 April 2024      2287


Sejuta Rasa di Hari Idul Fitri
Kamis , 11 April 2024      2120