
Nuansa Idul Fitri sangat indah. Laksana
taman bunga penuh warna. Setiap bunga mempunyai beragam warna. satu sama lain
hadir dengan keberagaman. Harumnya semerbak ke seluruh mata angin. Hal ini
sebagai wujud kekuasaan-Nya yang maha mutlak. Q.S. Az-Zummar ayat 62 bahwa “Allah
menciptakan segala sesuatu dan memelihara nya”.
Allah juga menciptakan manusia beragam
dengan bentuk dan budaya-nya. Q.S. Al-Hujurat ayat 13 sebagai berikut:
“Hai manusia, sesungguhnya kami menciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan Perempuan, dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku, supaya kamu saling kenal-mengenal”.
Hamparan bumi dengan kondisi alam dan
geografis yang berbeda-beda, telah melahirkan anatomi manusia yang beragam.
Begitu juga budaya hidup pun beragam. Mulai dari pola makan, pakaian dan pola
hidup sehari-hari, termasuk hubungan sosial pun berbeda-beda. Setiap kelompok melihat
kelompok lain merasa kagum akan baju dan budaya nya. Paras wajah dan kedipan
mata serta cara bicara telah mengidentifikasi pada suku, etnis tertentu. Setiap
kelompok mempunyai ciri khas yang berbeda satu dengan lainnya. itulah
keberagaman budaya. Tapi keberagaman bisa disatukan pada nilai-nilai ilahiyah. Beberbeda-beda
tetap satu dalam ajaran Islam.
Idul Fitri adalah cermin pertunjukan budaya
religius di hamparan bumi ini. Ada beragam bentuk. Dari situ kita bisa
mengatakan: “Oh, itu budaya suku ini, etnis ini, bangsa ini dan itu”. Saat anda
berkunjung ke tempat tersebut, ada kenangan tersendiri yang sangat terkesan. Lalu
anda mengabadikan kenangan tersebut dalam bentuk tulisan, puisi, karya ilmiah
dan dokumentasi berupa foto.
Budaya orang Arab ketika selesai sholat Idul
Fitri langsung pulang ke rumah, makan-makan dan tidur. Ada sebagian lagi mereka
langsung membunyikan music-musik kegembiraan dengan bersantai-santai. Ada juga
sebagian orang arab mengisi kegiatan idul fitri dengan menggelar pentas seni:
pembacaan puisi, teater, konser music dan kegiatan seni lainnya. semua
dilakukan sebagai perwujudan syukur karena telah menyelesaikan kegiatan puasa
ramadhan satu bulan penuh.
Masyarakat Turki merayakan Idul Fitri dengan
mengadakan pesta. Ungkapan “Happy Bayram” mengekpresikan kebahagiaan. Mereka
juga menyiapkan makanan dan kueh untuk keluarga dan keluarga-keluar dekatnya.
Ini agak mirip seperti di Indonesia.
namun kegiatan tersebut lebih pada kegiatan pesta keluarga besar.
Yang cukup unik yaitu tradisi muslim Cina.
Lebaran mereka isi dengan ziarah ke makam para leluhur. Ia bukan meminta kepada
orang yang telah meninggal dunia. Kegiatan ini sebagai penghormatan atas ribuan
suhada umat muslim yang telah meninggal selama revolusi kebudayaan pada masa Dinasti
Qing. Tentu saja makan-makan dan menggunakan pakaian baru juga tetap ada
sebagai wujud syukur kepada Allah SWT.
Mesir seperti Turki. Mereka juga mengisi
lebaran Idul Fitri dengan makan-makan. Khusus untuk keluarga saja. Tidak sampai
ke tetangganya. Mereka saling kunjung dan makan bersama. Pesta kebahagiaan.
Lalu hari berikutnya mereka jalan-jalan mengisi waktunya di tempat-tempat
wisata.
Masyarakat muslim Indonesia Idul Fitri benar-benar
menjadi momentum untuk mengumpulkan kebaikan dari berbagai aspek baik aspek
spiritual dan sosial.
Pada aspek sepiritual, muslim Indonesia
dengan sukarela saling memaafkan satu dengan yang lainnya. Setiap orang bertemu
ada kata yang tidak tertinggal yaitu kata “maaf”. Selain itu saling
memaafkan dilakukan sebaiknya menggunakan suatu etika yang tidak tertulis yaitu
anak-anak muda terlebih dahulu datang kepada orang yang lebih tua untuk meminta
maaf. Para santri dan murid-murid datang ke rumah guru-gurunya. Lebaran dan
minta maaf. Jika tidak sempat datang, maka mereka mengirim tulisan ucapan
selamat Idul Fitri yang sudah dirangkai dengan ucapan permintaan maaf.
Pada aspek sosial tradisi lebaran muslim
Indonesia benar-benar menerapkan banyak sekali ayat-ayat dan hadist nabi. Salah
satunya yaitu bertemu tersenyum. Masuk ke rumah, hidangan siap dihidangkan.
Semua hidangan disiapkan oleh tuan rumah untuk para tamu yang datang. Itu
sedekah. Bukan hanya untuk keluarga. Tapi untuk seluruh tetangga yang datang ke
rumah nya.
Walhasil, dari tradisi Idul Fitri terindah
menurut penulis artikel ini yaitu tradisi muslim Indonesia. Semua tradisi
mengandung filosofis nilai-nilai ajaran Islam yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Hadist. Tradisi jabat tangan, tradisi silaturahim dan tradisi bersedekah
merupakan tradisi yang bermuara dalam perbaikan tatanan kehidupan
bermasyarakat. Tradisi memuliakan manusia. memanusiakan manusia.
Itu sebabnya, ketika beragama telah
kehilangan kemanusiaannya, Tuhan mengancam kepada muslim tersebut sebagai
“pendusta” dalam beragama. Ia hanya memikirkan kesholehan spiritual, tapi
melupakan kesholehan sosial.
Jika budaya ini diimplementasikan dalam
wujud kebijakan-kebijakan pemerintah dengan regulasi yang kuat, bisa jadi
keberkahan bangsa Indonesia semakin besar. Masyarakat sudah terbangun sifat
pemurah nya. Pemerintah harus belajar dari masyarakatnya tentang sifat
dermawannya. Pemerintah harus benar-benar semaksimal mungkin menyalurkan
kekayaan negara yang manfaatnya sebesar-besarnya untuk rakyat Indonesia, bukan
untuk segelintir orang.
Tapi sampai hari ini masih menjadi
cita-cita nya. Masyarakat masih terus berharap terealisasi cita-cita tersebut.
Kapan cita-cita konstitusi dan harapan masyarakat bisa bertemu? Mungkin hanya
Tuhan saja yang tahu. Antar kita cukup sama-sama tahu saja.
Penulis : Vijianfaiz,PhD
Ilmu Tawakal Hatim Al-Ashom; Rizqi Yang Tidak Tertukar
13 April 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   928
Doaku, Doamu, dan Doa Harimau
12 April 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   568
Doa Kebaikan Untuk Orang Lain, Sebenarnya Untuk Diri Sendiri
11 April 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   681
Puasa, Idul Fitri dan Perubahan Pola Makan
06 April 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   703
Idul Fitri dan Misi Perdamaian
05 April 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   831
Mengintegrasikan Iman, Islam dan Ihsan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Minggu , 17 September 2023      10395
Pentingnya Manusia Ber-Tuhan
Minggu , 03 September 2023      3201
Puasa dan Ilmu Padi
Rabu , 03 April 2024      2287
IMPLEMENTASI HAK-HAK POLITIK KELOMPOK MINORITAS MENURUT ABDURRAHMAN WAHID
Rabu , 18 Januari 2023      2255
Sejuta Rasa di Hari Idul Fitri
Kamis , 11 April 2024      2120