
(Catatan Kecil Ngaji Kitab Muqadimah Ibnu Khaldun)
Langit pagi ini terlihat mendung. Tetesan
air hujan semakin lebat. Namun tidak menyurutkan dosen dan tenaga kependidikan
IAIN Datuk Laksemana Bengkalis melaksanakan kegiatan upacara memperingati Hari
Santri Nasional di Lapangan Kampus (22 Oktober 2025).
Di hari santri ini, saya mendapatkan video
Panglima Jenderal Gatot Nurmantyo pada masanya mengatakan: “Yang membunuh Jendral
Mallaby itu santri, bukan TNI, yang merobek bendera orange bukan TNI, tapi
santri hingga tinggal bendera merah putih”.
Semangat jihad tersebut karena para santri terpengaruh oleh literasi yang mereka dapatkan dalam kitab-kitab klasik seperti Fathul Mu’in, I’anatuthalibin, Buhyatul Murtasyidin, Fathul Qarib dan lain-lain. Dalam kitab-kitab tersebut telah dijelaskan tentang makna jihad sebagai realisasi dari “qital ‘ala al-kufar”, membunuh orang kafir.

Dalam kontek resolusi jihad juga telah
dijelaskan dalam berbagai kitab turost seperti al-muwafaqat karangan
Syatibi. Ia menjelaskan tentang maqashid syariah antara lain hifdz
mal yaitu menjaga harta. Harta terbesar bangsa Indonesia saat itu yaitu
kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia-NKRI. Mempertahankan kemerdekaan
bagian dari jihad. Itu sebab nya, para santri melaksanakan resolusi jihad
sebagai wujud menyukuri kenikmatan, mempertahankan kenikmatan dan sekaligus
wujud cinta terhadap tanah air-nasionalisme.
Dalam perkembangannya, pesantren pun mulai
menerima perubahan-perubahan baik dalam sistem Pendidikan maupun dalam
modernisasi dengan tetap menjaga nilai-nilai kebaikan pendahulu yang telah
menjadi ciri khas pesantren. Konsep, "Al-muhafadhotu 'ala qodimis sholih
wal akhdzu bil jadidil ashlah"- memelihara hal-hal lama yang baik dan
mengambil hal-hal baru yang lebih baik- wujud dari keterbukaan pesantren
menerima unsur-unsur dari luar yang bisa memberi konstribusi lebih baik bagi
kualitas dan kuantitas pesantren.
Pesantren sebagaimana sekolah sekolah umum
lainnya atau perguruan tinggi umum lainnya mempunyai kesamaan yaitu mengajar
dan mendidik peserta didik atau mahasiswa. Pesantren sebagaimana juga lembaga
pendidikan lain tidak serta merta berhasil 100% peserta didik menjadi orang
baik dan memberi manfaat. Tetap saja selalu menyisakan kisah-kisah pilu yang
terkadang-dalam pandangan sosial-kisah tersebut seolah-oleh mencoreng muka
lembaga pendidikan.
Sebab tidak ada satupun lembaga pendidikan yang memberi garansi 100% alumninya menjadi manusia baik dan sukses. Tidak ada satupun lembaga pendidikan yang berani menjamin nya. Lembaga pendidikan-termasuk pesantren-hanya berikhtiar dengan penerapan kurikulum dan sistem pendidikan yang dianggap efektif mencapai tujuan. Jika ada diantara alumni belum mempunyai etika, melanggar moral, dan belum bisa menemukan diri nya sendiri tidak serta merta pendidikan itu gagal. Ia tetap berhasil dengan beberapa catatan. Dari catatan ini yang menjadi pijakan untuk melakukan evaluasi sistem kurikulm dan sistem pendidikan yang ada. Jadi pendidikan merupakan proses perbaikan terus-menerus. Karena ia menyiapkan manusia yang terus mengalami perkembangan cara berfikir dan perbagai tantangan yang dihadapinya.

Sistem pendidikan pesantren terus mengalami
perkembangan zaman. Sistem pendidikan warisan para wali sanga dan ulama nusantara
terus melakukan berbagai inovasi kurikulum. Ini sebagai wujud dari transformasi
makna jihad sosial yang lebih luas pada aspek pendidikan, ekonomi, politik,
hukum, bisnis dan lain-lain. hal ini berangkat dari tantangan kehidupan modern
semakin komplek. Era jihad telah bergeser menjadi jihad peradaban santri dalam
upaya mewarnai nilai-nilai pesantren dalam kehidupan sosial yang lebih luas.
Santri sudah tidak lagi identik sebagai sumber ilmu agama saja, tetapi juga
lebih luas mencakup seluruh aspek kehidupan yang telah penulis sebutkan di
atas. Semakin luas peran santri di masyarakat, maka akan membentuk nuansa
pesantren pada segala sektor. Meskipun mungkin, gejala ini belum bisa merata.
Mungkin dalam artikel ini saya perlu
menulis peran santri dalam mewarnai bidang sastra. Anda mungkin masih ingat
seorang santri yang menjadi penulis novel bertaraf internasional yaitu Habiburrahman
El-Shirazi. Dia seorang penulis sastra yang telah melahirkan beberapa karya
bertaraf internasional antara lain: Dalam Mihrab Cinta, Pudarnya Pesona Cleopatra, Ketika Cinta Bertasbih, Cinta suci Zahrana, Ayat-Ayat Cinta, Merindu Baginda Nabi, Bumi Cinta, Bidadari Bermata Bening, Kembara Rindu, dan Api Tauhid.
Jika anda membaca novel-novel tersebut akan
menemukan arti cinta suci dan kesetiaan kepada orang kekasih. Kang Abik-panggilan
Habiburrahman El-Shirazi-menawarkan suatu peradaban cinta di tengah-tengah
kegersangan moralitas percintaan dengan pergaulan bebas, prostitusi,
perselingkuhan, homoseksual yang telah dipromosikan oleh budaya modern saat
sekarang ini. Manusia sekarang ini sedang kebingungan menghadapi suasana batin
yang gelisah dan gersang. Mereka membutuhkan ketenangan hidup dan kedamaian.
Dan Kang Abik telah membuat ramuan minuman bagi masyarakat yang membutuhkan
makna cinta sejati dan makna keindahan hidup dengan nilai-nilai Islam model
pesantren.
Walhasil dari santri zaman jendral Mallaby
hingga sekarang ini telah membuktikan peran santri sudah sangat besar
sumbangsihnya terhadap bangsa dan negara Indonesia. mereka terus melakukan
transformasi menciptakan tatanan peradaban baru.
Dari sini penulis juga belajar tentang
makna kedisiplinan untuk menjaga tatanan peradaban tersebut. Jika Jendral
Mallaby berani mempertaruhkan nyawanya karena patuh terhadap pimpinan negara
nya, maka santri juga sudah sewajarnya patuh terhadap kyai, sebagaimana
karyawan patuh terhadap bos nya. Justru adanya kepatuhan ini, peradaban bisa
berjalan dengan baik dan terukur dengan jelas. Tanpa adanya kepatuhan, maka
bisa jadi peradaban yang dicita-citakan hanya sebatas mimpi.
Penulis : Vijianfaiz,PhD
Mugni basit rasida- uts
Peran pesantren dalam pembangunan di Indonesia sangat besar dan mencakup tiga pilar utama: 1. Pencetak Manusia Unggul: Melahirkan lulusan yang bermoral tinggi (berakhlak mulia) dan memiliki keahlian (baik agama maupun keterampilan modern). 2. Penjaga Stabilitas Sosial: Menjadi benteng moral bangsa, menjaga persatuan, dan menyebarkan ajaran Islam yang moderat. 3. Penggerak Ekonomi: Mengembangkan kemandirian ekonomi santri dan menghidupkan perekonomian di lingkungan sekitarnya. Singkatnya: Pesantren membangun karakter manusia, menjaga moral bangsa, dan memajukan ekonomi lokal.
Nafisa Alya -UTS
Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar dan penting, baik dalam bidang pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Berikut penjelasannya: 1. Bidang Pendidikan: Pesantren berperan mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menanamkan ilmu agama dan moral kepada santri, serta membentuk karakter generasi muda yang berakhlak mulia dan disiplin. 2. Bidang Sosial: Pesantren menjadi pusat pembinaan masyarakat, tempat penyebaran nilai-nilai toleransi, persaudaraan, dan gotong royong. Pesantren juga aktif membantu masyarakat sekitar dalam kegiatan sosial dan kemanusiaan. 3. Bidang Ekonomi: Banyak pesantren yang mengembangkan usaha mandiri seperti pertanian, peternakan, dan koperasi. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mendukung ekonomi lokal. 4. Bidang Keagamaan dan Moral Bangsa: Pesantren menjaga nilai-nilai keislaman dan nasionalisme, serta berperan membangun bangsa yang beretika, religius, dan berjiwa kebangsaan. Kesimpulan: Pesantren memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia karena tidak hanya mencetak sumber daya manusia yang cerdas dan berakhlak, tetapi juga turut serta membangun kemandirian ekonomi dan memperkuat persatuan bangsa.
diha ramadani_uts
Peran pesantren sangat besar dalam pembangunan di Indonesia, mencakup berbagai aspek seperti pendidikan, ekonomi, dan sosial kemasyarakatan. Berikut adalah beberapa peran penting pesantren dalam pembangunan di Indonesia: • Pendidikan dan Pengembangan SDM: Pesantren tidak hanya menjadi pusat pendidikan Islam, tetapi juga berperan penting dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dan membangun masyarakat yang inklusif. Kementerian PPN/Bappenas juga menyusun peta jalan pendidikan Indonesia 2025-2045 untuk memperkuat kualitas pendidikan di pesantren. • Pemberdayaan Ekonomi: Pesantren memiliki potensi besar sebagai wahana inkubasi bisnis untuk melahirkan wirausahawan baru yang adaptif, kreatif, inovatif, dan berkarakter. Kementerian Agama juga memiliki program kemandirian pesantren untuk mendorong pesantren lebih mandiri secara finansial melalui pengembangan unit-unit usaha. • Penguatan Masyarakat: Pesantren berkontribusi dalam menjaga pergaulan positif di kalangan siswa dan membentuk kepribadian yang sehat. Selain itu, pesantren juga berperan dalam mempromosikan perdamaian melalui dialog antaragama, mediasi konflik, dan kontribusi pada kohesi sosial. • Kontribusi Alumni: Alumni pesantren memiliki peran penting dalam kehidupan beragama di masyarakat dan memberikan pencerahan nilai agama yang tidak terbatas pada urusan duniawi. Dengan berbagai fungsi tersebut, pesantren memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional, terutama dalam menyongsong Indonesia Emas 2045.
Khairani atifa sari - UTS
1. Bidang Pendidikan Pesantren berperan sebagai lembaga pendidikan yang membentuk sumber daya manusia (SDM) berakhlak, cerdas, dan berkarakter. Menanamkan nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab. Melahirkan ulama, cendekiawan, dan pemimpin masyarakat yang berperan aktif dalam pembangunan nasional. 2. Bidang Sosial dan Budaya Pesantren menjadi pusat pembinaan masyarakat, terutama di pedesaan. Menjadi tempat pemberdayaan masyarakat melalui kegiatan sosial, seperti pelatihan, dakwah, dan gotong royong. Melestarikan nilai-nilai budaya dan moral bangsa yang sejalan dengan Pancasila. 3. Bidang Ekonomi Banyak pesantren kini mengembangkan unit usaha mandiri, seperti koperasi, pertanian, perikanan, dan UMKM. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Mendukung pembangunan ekonomi lokal dan nasional secara berkelanjutan. 4. Bidang Moral dan Spiritual Pesantren memiliki peran penting dalam membangun karakter bangsa. Menanamkan nilai-nilai keagamaan dan moralitas tinggi. Membentuk masyarakat yang religius, toleran, dan cinta damai. ???? Kesimpulan Pesantren bukan hanya lembaga keagamaan, tetapi juga agen perubahan sosial yang berkontribusi besar dalam pembangunan manusia, ekonomi, dan moral bangsa Indonesia.
Nabilatul Afifah - UTS
pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan di Indonesia, beberapa diantaranya seperti pendidikan dan perkembangan karakter, sebagai pusat pengembangan ekonomi,pusat pengembangan masyarakat, pemberdayaan dan kepemimpinan, pelestarian budaya dan tradisi serta masih banyak peran pesantren dalam pembangunan Indonesia
Muhammad Alif/UTS
Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangatlah besar dan multifaset. Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga berkontribusi secara signifikan dalam aspek sosial, ekonomi, dan pembentukan karakter bangsa. Berikut adalah peran utamanya: Pendidikan dan sumber daya manusia: Pesantren mencetak generasi muda yang tidak hanya memiliki pemahaman agama mendalam, tetapi juga berkarakter, mandiri, dan berakhlak mulia. Banyak pesantren modern juga mengintegrasikan kurikulum umum dan keterampilan, mempersiapkan santri untuk menghadapi tantangan zaman. Pemberdayaan ekonomi: Banyak pesantren kini memiliki unit-unit usaha produktif yang melatih santri dalam berwirausaha dan menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar. Hal ini membantu meningkatkan perekonomian lokal dan kemandirian pesantren. Pengembangan sosial dan masyarakat: Pesantren berperan sebagai pusat pemberdayaan masyarakat dengan menyediakan berbagai layanan, seperti bantuan sosial, bimbingan keagamaan, dan mendorong solidaritas. Pesantren juga mendorong toleransi dan perdamaian di tengah masyarakat yang beragam. Benteng moral dan budaya: Di tengah modernisasi dan globalisasi, pesantren menjadi penjaga nilai-nilai moral dan budaya Islam yang menjadi bagian penting dari identitas bangsa Indonesia. Pesantren mengajarkan keterbukaan tanpa kehilangan jati diri. Perjuangan kemerdekaan: Secara historis, pesantren memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan, seperti melalui Resolusi Jihad yang mengobarkan semangat perlawanan terhadap penjajah.
NURIZA DIAN AULIA. 1A ABI-UTS
Pesantren memiliki peran yang sangat besar dan multisektor dalam pembangunan Indonesia, yang mencakup aspek pendidikan, sosial, ekonomi, dan budaya. Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pesantren telah terbukti mampu beradaptasi dan terus memberikan kontribusi nyata dari masa ke masa. Berikut adalah peran utama pesantren dalam pembangunan di Indonesia: 1. Peran di bidang pendidikan dan pembangunan SDM Mencetak generasi berakhlak mulia. Tujuan utama pesantren adalah membentuk kepribadian santri yang tidak hanya menguasai ilmu agama, tetapi juga memiliki karakter dan moral yang baik sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Melengkapi pendidikan nasional. Pesantren berfungsi sebagai lembaga pendidikan yang unik dengan memadukan kurikulum formal dan nonformal. Hal ini melengkapi sistem pendidikan nasional dengan menyediakan pendidikan yang menyeluruh, termasuk pembinaan mental dan spiritual. Mengembangkan potensi intelektual dan spiritual. Pesantren melahirkan individu yang memiliki kecerdasan spiritual, intelektual, dan emosional, sehingga menghasilkan SDM yang tangguh dan berintegritas. 2. Peran di bidang sosial dan pemberdayaan masyarakat Membangun solidaritas sosial. Pesantren menumbuhkan solidaritas yang kuat di antara santri dan masyarakat sekitar, yang menjadi modal sosial penting untuk pembangunan bangsa. Menjadi pusat pemberdayaan masyarakat. Pesantren sering kali berperan sebagai pusat pengembangan dan pemberdayaan masyarakat melalui berbagai program, seperti dakwah, pelatihan keterampilan, dan pendampingan sosial. Menangkal radikalisme. Pesantren mengajarkan nilai-nilai Islam yang moderat dan inklusif. Dengan demikian, pesantren berfungsi sebagai benteng pertahanan moral dan mencegah penyebaran paham-paham radikal. Berperan dalam sejarah kemerdekaan. Dalam sejarah, peran santri dan pesantren dalam merebut kemerdekaan sangatlah besar, salah satunya melalui Resolusi Jihad yang menggerakkan perjuangan melawan penjajah. 3. Peran di bidang ekonomi Menggerakkan ekonomi kerakyatan. Banyak pesantren mendirikan unit usaha produktif seperti koperasi, pertanian, peternakan, dan kerajinan tangan yang memberdayakan santri dan masyarakat sekitar. Menciptakan lapangan kerja. Unit usaha pesantren turut menciptakan lapangan kerja lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat di sekitarnya. Mendorong wirausaha sosial (sociopreneurship). Pesantren mendorong jiwa kewirausahaan para santri melalui pengembangan ekonomi berbasis syariah, yang menjadi solusi untuk pembangunan ekonomi yang berimbang dan berkelanjutan. 4. Peran di bidang budaya Memelihara kearifan lokal. Pesantren berperan sebagai benteng terakhir yang menjaga nilai-nilai tradisional dan kearifan lokal dari pengaruh globalisasi. Mengintegrasikan nilai dan budaya. Pesantren memadukan pendidikan agama dengan budaya setempat, sehingga membentuk peradaban Indonesia yang berkarakter. Kearifan lokal di pesantren juga menjadi modal untuk menjaga kerukunan antarumat beragama. Membentuk identitas budaya Islam. Pesantren menjadi pusat pengembangan dan pertahanan budaya Islam, sambil membentuk watak dan kepribadian santri yang kuat.
Aisyah Muthmainnah-UTS
pesantren memainkan peran besar dan multidimensi dalam pembangunan Indonesia bukan hanya sebagai institusi keagamaan, tetapi juga sebagai pusat pendidikan, pengembangan sumber daya manusia, penggerak ekonomi lokal, penjaga nilai sosial-kultural, motor politik lokal, serta jaringan bantuan sosial dan inovasi komunitas. Di banyak daerah, peran pesantren krusial untuk stabilitas sosial, peningkatan kapabilitas masyarakat, dan pemberdayaan ekonomi. jadi peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia besar, nyata, dan multidimensi dari pendidikan dan pembentukan karakter sampai penggerak ekonomi lokal dan mediator sosial-politik. Untuk memaksimalkan kontribusi tersebut diperlukan investasi pada kualitas pendidikan, dukungan keuangan, integrasi dengan kurikulum nasional, dan pemanfaatan teknologi serta kemitraan yang kuat. Dengan penguatan yang tepat, pesantren dapat menjadi salah satu motor utama pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Siti suri maiyuni- uts
peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar: mereka membentuk karakter, mendidik generasi yang memiliki nilai kebangsaan dan keagamaan, membantu pengembangan sosial-ekonomi lokal, dan menyebarkan pendidikan ke banyak wilayah. Untuk meningkatkan kontribusinya, perlu sinergi antara pesantren, pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha agar potensi yang ada bisa termanfaatkan secara optimal dalam skala nasional.
salwa-UTS
Peran pesantren dan santri dalam pembangunan Indonesia sangat besar. Pesantren mencetak santri yang berakhlak, mandiri, dan peduli sosial. Santri juga berperan dalam pendidikan, ekonomi, dan dakwah yang mendorong kemajuan masyarakat. Melalui nilai moderat dan toleran, mereka menjaga persatuan bangsa, santri bisa berkontribusi di bidang budaya dan intelektual untuk memperkuat pembangunan nasional.
Annisa Febry Aulia-uts
Pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan di Indonesia, baik dari aspek pendidikan, sosial, ekonomi, maupun moral. Sebagai lembaga pendidikan tertua di Indonesia, pesantren tidak hanya mencetak generasi yang berilmu agama, tetapi juga membentuk karakter bangsa yang berakhlak mulia, jujur, dan berjiwa sosial tinggi. Dalam bidang ekonomi, banyak pesantren kini mengembangkan kewirausahaan santri yang membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Selain itu, pesantren juga menjadi pusat pemberdayaan masyarakat melalui pelatihan keterampilan, pertanian, dan teknologi. Dengan demikian, pesantren berkontribusi besar dalam menciptakan sumber daya manusia yang unggul, beriman, dan produktif, yang sangat penting bagi kemajuan dan pembangunan Indonesia.
SUCI TASYA RAMADHANI (UTS)
Tentu, pesantren memainkan peran yang sangat besar dan multidimensional dalam pembangunan di Indonesia. Perannya tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi telah meluas ke bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai besarnya peran pesantren terhadap pembangunan Indonesia: 1. Peran dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan Ini adalah peran inti dan paling fundamental dari pesantren. · Pendidikan Karakter dan Akhlak: Pesantren adalah benteng pembentukan karakter bangsa. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kesederhanaan, tanggung jawab, dan rasa hormat ditanamkan secara intensif. Lulusan pesantren diharapkan tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga memiliki moral yang kuat, yang merupakan fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. · Pendidikan yang Terjangkau: Pesantren seringkali menyediakan pendidikan yang relatif murah bahkan gratis, sehingga menjadi pilihan utama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Hal ini secara signifikan berkontribusi pada peningkatan angka partisipasi pendidikan dan pengentasan kebodohan. · Penjaga Khazanah Keilmuan Islam: Pesantren berperan sebagai pusat studi Islam yang menjaga tradisi intelektual Islam Nusantara (Ahlussunnah wal Jama'ah), sekaligus mampu beradaptasi dengan modernitas. Banyak pesantren modern kini mengintegrasikan kurikulum umum (sains, matematika, bahasa) dengan kurikulum agama. 2. Peran dalam Pembangunan Sosial dan Budaya · Agen Perdamaian dan Toleransi: Di tengah maraknya radikalisme, mayoritas pesantren di Indonesia (khususnya yang bernaung di bawah NU dan Muhammadiyah) mengajarkan Islam yang moderat, toleran, dan cinta tanah air (nasionalis). Kiai dan ustaz menjadi figur yang menenangkan dan menyelesaikan konflik di tingkat akar rumput. · Pelestarian Budaya Lokal: Pesantren seringkali menjadi pusat pelestarian seni dan budaya lokal, seperti seni baca Al-Qur'an (qira'at), seni hadrah, tradisi bahtsul masail, dan lain-lain. Hal ini memperkaya identitas budaya bangsa. · Pemberdayaan Perempuan: Banyak pesantren putri yang tidak hanya mendidik santriwati dalam ilmu agama, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup dan kepemimpinan, sehingga melahirkan perempuan-perempuan yang mandiri dan berdaya. 3. Peran dalam Pembangunan Ekonomi Peran ini semakin kentara dalam beberapa dekade terakhir. · Kewirausahaan Mandiri: Banyak pesantren mengembangkan unit usaha produktif, seperti pertanian, peternakan, kerajinan tangan, usaha makanan, dan jasa. Hasilnya digunakan untuk membiayai operasional pesantren secara mandiri dan memberdayakan ekonomi sekitar. · Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar: Keberadaan pesantren dengan ratusan bahkan ribuan santri menciptakan pusat ekonomi baru. Warung, toko, jasa transportasi, dan rental rumah di sekitar pesantren tumbuh subur, yang pada gilirannya menggerakkan perekonomian lokal. · Pelatihan Keterampilan: Pesantren modern sering menyelenggarakan pelatihan keterampilan seperti komputer, menjahit, otomotif, dan agribisnis bagi santri dan masyarakat sekitar, sehingga menciptakan tenaga kerja yang siap pakai. 4. Peran dalam Pembangunan Politik dan Pemerintahan · Rekrutmen Politik: Pesantren telah lama menjadi basis rekruitmen bagi elite politik dan birokrat di Indonesia. Banyak tokoh nasional dan lokal yang berlatar belakang pesantren. Pemahaman agama dan jaringan yang dimiliki kiai membuat mereka menjadi figur yang berpengaruh. · Kontrol Sosial: Pesantren, melalui kiai dan jaringannya, berperan sebagai "public watchdog" yang mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Suara pesantren seringkali menjadi representasi suara masyarakat kecil. · Pendidikan Kewarganegaraan: Nilai-nilai cinta tanah air, patriotisme, dan persatuan bangsa (seperti doktrin Hubbal Wathon Minal Iman atau "Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman" dari KH. Hasyim Asy'ari) ditanamkan sejak dini di pesantren. Tantangan dan Proyeksi Ke Depan · Modernisasi dan Globalisasi: Menjaga tradisi sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman. · Keterbatasan Dana dan Fasilitas: Banyak pesantren tradisional masih kekurangan dana untuk pengembangan. · Isu Radikalisme: Sebagian kecil pesantren dianggap menjadi sarana penyebaran paham radikal, meski mayoritas besar tetap menjaga moderasi. Ke depan, peran pesantren diproyeksikan akan semakin strategis. Pemerintah melalui Kementerian Agama terus mendorong penguatan pesantren melalui berbagai program, seperti "Pesantren Entrepreneur" dan integrasi pendidikan vokasi, agar pesantren tidak hanya mencetak ahli agama, tetapi juga tenaga terampil dan wirausaha yang mampu bersaing di era global. Kesimpulan Pesantren adalah pilar strategis pembangunan Indonesia. Ia bukan hanya "menara gading" yang mengurusi urusan akhirat semata, melainkan sebuah ekosistem yang hidup, dinamis, dan berkontribusi nyata dalam membangun peradaban Indonesia dari level paling dasar. Kontribusinya yang holistik—dari pendidikan karakter, pengentasan kemiskinan, hingga penjaga perdamaian—menjadikannya aset bangsa yang tak ternilai harganya.
AMELIA WIDYA ASTI
AMELIA WIDYA ASTI - UTS Peran pesantren dalam pembangunan di Indonesia sangat besar dan tidak bisa dipandang sebelah mata. Sebagai lembaga pendidikan Islam tertua di Nusantara, pesantren memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter, moral, dan kemandirian masyarakat. Namun, lebih dari sekadar tempat menuntut ilmu agama, pesantren kini telah berevolusi menjadi pusat pemberdayaan sosial, ekonomi, dan bahkan inovasi di tingkat lokal maupun nasional. Pertama, dari sisi pendidikan, pesantren berkontribusi besar dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama (tafaqquh fi al-din), tetapi juga nilai-nilai kejujuran, kedisiplinan, tanggung jawab, serta sikap toleransi yang menjadi dasar karakter bangsa. Melalui sistem pendidikan yang berakar pada nilai-nilai moral dan spiritual, pesantren membentuk manusia berilmu sekaligus berakhlak. Kedua, dalam bidang sosial dan budaya, pesantren menjadi motor penggerak harmoni sosial di tengah masyarakat majemuk. Para kiai dan santri sering menjadi teladan dalam menjaga kerukunan antarumat beragama serta dalam menyelesaikan konflik sosial dengan cara damai dan bijaksana. Tradisi gotong royong, musyawarah, dan kepedulian sosial yang hidup di lingkungan pesantren memperkuat solidaritas masyarakat. Ketiga, dalam aspek ekonomi, banyak pesantren kini mengembangkan program kemandirian ekonomi seperti koperasi santri, unit usaha mikro, hingga pesantren agribisnis dan technopreneurship. Langkah ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya berperan dalam aspek spiritual, tetapi juga berkontribusi nyata terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Keempat, dari perspektif pembangunan karakter bangsa, pesantren berperan penting dalam membentuk generasi muda yang memiliki integritas dan semangat kebangsaan tinggi. Nilai-nilai seperti keikhlasan, kesederhanaan, serta semangat pengabdian yang ditanamkan di pesantren selaras dengan cita-cita pembangunan nasional yang menekankan pembangunan manusia seutuhnya. Dengan kata lain, pesantren bukan hanya lembaga keagamaan, tetapi juga agen transformasi sosial yang berperan dalam mewujudkan pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Pesantren mengajarkan bahwa pembangunan sejati tidak hanya diukur dari kemajuan fisik dan ekonomi, tetapi juga dari kualitas moral, spiritual, dan kemanusiaan masyarakatnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa pesantren memiliki kontribusi komprehensif terhadap pembangunan nasional mulai dari pendidikan, sosial, ekonomi, hingga budaya. Dalam konteks Indonesia yang plural, pesantren berperan sebagai jantung moral bangsa yang menjaga keseimbangan antara kemajuan material dan spiritual.
NIDA ULKHOIRIAH-UTS
Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar. Pesantren tidak hanya menjadi tempat pendidikan agama, tetapi juga berkontribusi dalam berbagai bidang kehidupan. 1. Pendidikan dan Pembentukan Karakter Pesantren mendidik santri agar berilmu, berakhlak, dan mandiri, sehingga lahir generasi yang jujur, disiplin, dan bertanggung jawab. 2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Banyak pesantren mengembangkan usaha seperti koperasi, pertanian, dan peternakan, yang membantu membuka lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 3. Penguatan Nilai Sosial dan Keagamaan Pesantren menanamkan nilai toleransi dan menjaga kerukunan antarumat beragama, menciptakan lingkungan yang damai dan harmonis. 4. Pusat Dakwah dan Pembinaan Masyarakat Melalui dakwah, pesantren menyebarkan nilai moral dan membantu mengurangi masalah sosial di masyarakat. 5. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Pesantren melahirkan tokoh-tokoh berpengaruh yang berperan di berbagai bidang, membantu mencetak SDM yang berilmu dan berakhlak. jadi,Pesantren berperan besar dalam pembangunan Indonesia melalui pendidikan, ekonomi, sosial, dan moral, serta mencetak generasi yang siap membangun bangsa dengan nilai keislaman dan kebangsaan
Suci Hayati - UTS
Pesantren memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia sejak masa perjuangan kemerdekaan hingga sekarang. Dulu, para santri ikut berjuang melawan penjajah dengan semangat jihad dan nasionalisme yang kuat. Mereka menjadi bagian penting dalam mempertahankan kemerdekaan dan membentuk karakter bangsa yang cinta tanah air. Kini, pesantren terus berkembang mengikuti zaman. Tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tapi juga ilmu umum dan keterampilan hidup. Pesantren ikut mencetak generasi yang berilmu, berakhlak, dan berjiwa sosial tinggi. Nilai-nilai seperti disiplin, tanggung jawab, dan moral yang diajarkan di pesantren menjadi dasar penting bagi kemajuan bangsa Indonesia.
LUNA MAYA SASPRIDA_UTS
Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar, karena pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai pusat pembentukan karakter, moral, dan kemandirian ekonomi masyarakat. Pesantren berperan dalam mencetak sumber daya manusia yang berilmu, berakhlak mulia, dan berjiwa sosial tinggi, serta turut memberdayakan masyarakat sekitar melalui kegiatan ekonomi dan sosial. Dengan demikian, pesantren menjadi pondasi penting dalam mendukung pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkeadaban.
CITI SARAH - UTS
pesantren memainkan peran yang sangat besar dan multidimensional dalam pembangunan di Indonesia. Perannya tidak hanya terbatas pada aspek spiritual, tetapi telah meluas ke bidang sosial, ekonomi, politik, dan budaya. Berikut adalah penjelasan mendalam mengenai besarnya peran pesantren terhadap pembangunan Indonesia: 1. Peran dalam Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) dan Pendidikan Ini adalah peran inti dan paling fundamental dari pesantren. · Pendidikan Karakter dan Akhlak: Pesantren adalah benteng pembentukan karakter bangsa. Nilai-nilai seperti kejujuran, disiplin, kesederhanaan, tanggung jawab, dan rasa hormat ditanamkan secara intensif. Lulusan pesantren diharapkan tidak hanya pintar secara akademis tetapi juga memiliki moral yang kuat, yang merupakan fondasi bagi pembangunan berkelanjutan. · Pendidikan yang Terjangkau: Pesantren seringkali menyediakan pendidikan yang relatif murah bahkan gratis, sehingga menjadi pilihan utama bagi masyarakat ekonomi menengah ke bawah. Hal ini secara signifikan berkontribusi pada peningkatan angka partisipasi pendidikan dan pengentasan kebodohan. · Penjaga Khazanah Keilmuan Islam: Pesantren berperan sebagai pusat studi Islam yang menjaga tradisi intelektual Islam Nusantara (Ahlussunnah wal Jama'ah), sekaligus mampu beradaptasi dengan modernitas. Banyak pesantren modern kini mengintegrasikan kurikulum umum (sains, matematika, bahasa) dengan kurikulum agama. 2. Peran dalam Pembangunan Sosial dan Budaya · Agen Perdamaian dan Toleransi: Di tengah maraknya radikalisme, mayoritas pesantren di Indonesia (khususnya yang bernaung di bawah NU dan Muhammadiyah) mengajarkan Islam yang moderat, toleran, dan cinta tanah air (nasionalis). Kiai dan ustaz menjadi figur yang menenangkan dan menyelesaikan konflik di tingkat akar rumput. · Pelestarian Budaya Lokal: Pesantren seringkali menjadi pusat pelestarian seni dan budaya lokal, seperti seni baca Al-Qur'an (qira'at), seni hadrah, tradisi bahtsul masail, dan lain-lain. Hal ini memperkaya identitas budaya bangsa. · Pemberdayaan Perempuan: Banyak pesantren putri yang tidak hanya mendidik santriwati dalam ilmu agama, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup dan kepemimpinan, sehingga melahirkan perempuan-perempuan yang mandiri dan berdaya. 3. Peran dalam Pembangunan Ekonomi Peran ini semakin kentara dalam beberapa dekade terakhir. · Kewirausahaan Mandiri: Banyak pesantren mengembangkan unit usaha produktif, seperti pertanian, peternakan, kerajinan tangan, usaha makanan, dan jasa. Hasilnya digunakan untuk membiayai operasional pesantren secara mandiri dan memberdayakan ekonomi sekitar. · Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Sekitar: Keberadaan pesantren dengan ratusan bahkan ribuan santri menciptakan pusat ekonomi baru. Warung, toko, jasa transportasi, dan rental rumah di sekitar pesantren tumbuh subur, yang pada gilirannya menggerakkan perekonomian lokal. · Pelatihan Keterampilan: Pesantren modern sering menyelenggarakan pelatihan keterampilan seperti komputer, menjahit, otomotif, dan agribisnis bagi santri dan masyarakat sekitar, sehingga menciptakan tenaga kerja yang siap pakai. 4. Peran dalam Pembangunan Politik dan Pemerintahan · Rekrutmen Politik: Pesantren telah lama menjadi basis rekruitmen bagi elite politik dan birokrat di Indonesia. Banyak tokoh nasional dan lokal yang berlatar belakang pesantren. Pemahaman agama dan jaringan yang dimiliki kiai membuat mereka menjadi figur yang berpengaruh. · Kontrol Sosial: Pesantren, melalui kiai dan jaringannya, berperan sebagai "public watchdog" yang mengkritik kebijakan pemerintah yang dianggap tidak berpihak kepada rakyat. Suara pesantren seringkali menjadi representasi suara masyarakat kecil. · Pendidikan Kewarganegaraan: Nilai-nilai cinta tanah air, patriotisme, dan persatuan bangsa (seperti doktrin Hubbal Wathon Minal Iman atau "Cinta Tanah Air Sebagian dari Iman" dari KH. Hasyim Asy'ari) ditanamkan sejak dini di pesantren. Tantangan dan Proyeksi Ke Depan · Modernisasi dan Globalisasi: Menjaga tradisi sambil tetap relevan dengan perkembangan zaman. · Keterbatasan Dana dan Fasilitas: Banyak pesantren tradisional masih kekurangan dana untuk pengembangan. · Isu Radikalisme: Sebagian kecil pesantren dianggap menjadi sarana penyebaran paham radikal, meski mayoritas besar tetap menjaga moderasi. Ke depan, peran pesantren diproyeksikan akan semakin strategis. Pemerintah melalui Kementerian Agama terus mendorong penguatan pesantren melalui berbagai program, seperti "Pesantren Entrepreneur" dan integrasi pendidikan vokasi, agar pesantren tidak hanya mencetak ahli agama, tetapi juga tenaga terampil dan wirausaha yang mampu bersaing di era global. Kesimpulan Pesantren adalah pilar strategis pembangunan Indonesia. Ia bukan hanya "menara gading" yang mengurusi urusan akhirat semata, melainkan sebuah ekosistem yang hidup, dinamis, dan berkontribusi nyata dalam membangun peradaban Indonesia dari level paling dasar. Kontribusinya yang holistik—dari pendidikan karakter, pengentasan kemiskinan, hingga penjaga perdamaian—menjadikannya aset bangsa yang tak ternilai harganya.
FAZIA MAULINI
1. Peran dalam Pembangunan Moral dan Karakter Bangsa Pesantren sejak dulu menjadi pusat pendidikan moral dan spiritual. Di tengah tantangan globalisasi, pesantren membentuk generasi yang berakhlak, disiplin, jujur, dan berjiwa sosial tinggi. Nilai-nilai ini merupakan fondasi penting dalam pembangunan bangsa yang berkeadaban. Tanpa moral yang kuat, pembangunan fisik apa pun tidak akan memiliki arah yang benar. 2. Peran dalam Pendidikan dan Pemberdayaan SDM Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi kini juga banyak yang mengembangkan pendidikan umum, keterampilan, dan kewirausahaan. Melalui model pendidikan yang holistik, pesantren membantu mencetak sumber daya manusia yang berilmu, beretika, dan siap berkontribusi di masyarakat. 3. Peran Sosial dan Ekonomi Banyak pesantren kini menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Mereka menggerakkan koperasi, pertanian, UMKM, hingga digitalisasi ekonomi berbasis komunitas santri. Pesantren menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang mendukung pemerataan pembangunan nasional.
INDAH WULANDARI_UTS
Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar dan penting. Berikut penjelasannya secara singkat dan jelas ???? 1. Pendidikan dan Pembentukan Karakter Pesantren berperan mencetak generasi yang berakhlak mulia, disiplin, jujur, dan tangguh. Nilai-nilai moral ini menjadi fondasi penting bagi pembangunan bangsa yang berintegritas. 2. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Banyak pesantren kini mengembangkan usaha ekonomi produktif, seperti pertanian, peternakan, koperasi, dan UMKM. Ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 3. Pelestarian Nilai-Nilai Kebangsaan dan Keagamaan Pesantren menjadi benteng moral dan menjaga nilai-nilai Pancasila, toleransi, serta semangat persatuan dalam keberagaman bangsa Indonesia. 4. Pusat Dakwah dan Sosial Pesantren aktif dalam kegiatan sosial seperti pendidikan masyarakat, bantuan kemanusiaan, dan pemberdayaan sosial di daerah terpencil. 5. Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Lulusan pesantren tidak hanya berilmu agama, tetapi juga banyak yang berkontribusi di bidang pemerintahan, pendidikan, ekonomi, dan sosial. ???? Kesimpulan: Pesantren tidak hanya berfungsi sebagai lembaga pendidikan agama, tetapi juga sebagai motor pembangunan sosial, ekonomi, dan moral bangsa Indonesia.
QUMIL LAILA SAFITRI - UTS
Seberapa besar peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia! Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar dan mendasar, baik dalam aspek spiritual, sosial, pendidikan, maupun ekonomi. Pesantren tidak hanya menjadi tempat menuntut ilmu agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter, moral, dan nasionalisme. Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa: 1. Pesantren melahirkan tokoh-tokoh bangsa. Sejak masa perjuangan kemerdekaan, banyak santri dan ulama yang berperan aktif mempertahankan kemerdekaan Indonesia, seperti peristiwa perlawanan terhadap tentara Sekutu dan kisah gugurnya Mallaby di Surabaya. Spirit perjuangan santri ini menjadi dasar nilai patriotisme dan nasionalisme Indonesia. 2. Pesantren sebagai pusat moral dan budaya. Pesantren mengajarkan nilai keikhlasan, kesederhanaan, kemandirian, dan cinta tanah air. Nilai-nilai ini menjadi pondasi moral dalam pembangunan bangsa, membentuk generasi yang berakhlak dan berkomitmen pada kemaslahatan masyarakat. 3. Pesantren ikut berperan dalam pembangunan sosial dan ekonomi. Kini banyak pesantren yang mengembangkan pendidikan kewirausahaan, pertanian, ekonomi kreatif, dan digitalisasi. Hal ini menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya berorientasi pada pendidikan agama, tetapi juga berkontribusi langsung terhadap pembangunan ekonomi masyarakat. 4. Pesantren melahirkan intelektual dan penulis besar. Seperti Habiburrahman El Shirazy, penulis novel-novel Islami yang menginspirasi banyak orang untuk hidup sesuai nilai Islam yang damai dan produktif. Ini menunjukkan pesantren berperan dalam pembangunan budaya dan literasi nasional. Kesimpulan: Pesantren memiliki peran yang strategis dan menyeluruh dalam pembangunan Indonesia — mulai dari membentuk karakter bangsa, menjaga nilai keagamaan dan kebangsaan, hingga berkontribusi pada kemajuan sosial, dan budaya.
Indah Julia Putri-UTS
Pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan di Indonesia. Berikut beberapa contoh peran pesantren : 1.*Pengembangan Sumber Daya Manusia*: Pesantren berperan dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan yang berkualitas. Program beasiswa dan pelatihan yang diselenggarakan oleh pesantren dapat membantu meningkatkan kompetensi dan kapasitas santri dan ustadz. 2.*Pemberdayaan Ekonomi*: Pesantren dapat menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui program-program kemandirian ekonomi. Contohnya, program Kemandirian Pesantren yang bertujuan untuk mendorong pesantren agar lebih mandiri secara finansial melalui pengembangan unit-unit usaha. 3.*Penguatan Regulasi dan Perlindungan Anak*: Pesantren berperan dalam memperkuat regulasi dan perlindungan anak melalui penyusunan pedoman pengasuhan ramah anak. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa pesantren menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi tumbuh kembang anak. 4.*Pengembangan Masyarakat*: Pesantren dapat menjadi pusat pengembangan masyarakat melalui program-program yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Contohnya, program Kampung Santri yang bertujuan untuk meningkatkan perekonomian pesantren dan masyarakat sekitarnya melalui pengembangan potensi lokal dan pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren. 5.Kontribusi pada Pembangunan Nasional*: Pesantren berperan dalam mendukung implementasi Undang-Undang Pesantren dan mewujudkan visi pembangunan nasional yang inklusif dan berkelanjutan. Program-program pesantren selaras dengan Asta Cita Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia, yang berfokus pada pembangunan sumber daya manusia, penguatan ekonomi, dan penegakan hukum. Dengan demikian, pesantren memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan di Indonesia, tidak hanya dalam bidang pendidikan dan keagamaan, tetapi juga dalam pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat.
FAZIA MAULINI - UTS
1. Peran dalam Pembangunan Moral dan Karakter Bangsa Pesantren sejak dulu menjadi pusat pendidikan moral dan spiritual. Di tengah tantangan globalisasi, pesantren membentuk generasi yang berakhlak, disiplin, jujur, dan berjiwa sosial tinggi. Nilai-nilai ini merupakan fondasi penting dalam pembangunan bangsa yang berkeadaban. Tanpa moral yang kuat, pembangunan fisik apa pun tidak akan memiliki arah yang benar. 2. Peran dalam Pendidikan dan Pemberdayaan SDM Pesantren tidak hanya mengajarkan ilmu agama, tetapi kini juga banyak yang mengembangkan pendidikan umum, keterampilan, dan kewirausahaan. Melalui model pendidikan yang holistik, pesantren membantu mencetak sumber daya manusia yang berilmu, beretika, dan siap berkontribusi di masyarakat. 3. Peran Sosial dan Ekonomi Banyak pesantren kini menjadi pusat pemberdayaan ekonomi masyarakat, terutama di daerah pedesaan. Mereka menggerakkan koperasi, pertanian, UMKM, hingga digitalisasi ekonomi berbasis komunitas santri. Pesantren menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan yang mendukung pemerataan pembangunan nasional.
Desni Selviola - UTS
Pesantren memiliki peran yang sangat besar dalam pembangunan Indonesia. Selain menjadi lembaga pendidikan agama, pesantren juga berkontribusi dalam membentuk karakter, moral, dan kemandirian santri. Pesantren turut mendorong pembangunan sosial, ekonomi, dan budaya melalui kegiatan kewirausahaan, pemberdayaan masyarakat, serta penyebaran nilai-nilai toleransi dan kebangsaan. Dengan demikian, pesantren tidak hanya mencetak ulama, tetapi juga sumber daya manusia yang berperan aktif dalam pembangunan nasional.Selain itu, banyak pesantren yang mengembangkan program kewirausahaan, pertanian, dan keterampilan digital untuk meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar. Pesantren juga berperan penting dalam menjaga kerukunan, toleransi antarumat beragama, serta menjadi pusat pemberdayaan sosial dan budaya. Dengan kontribusi tersebut, pesantren menjadi salah satu pilar penting dalam pembangunan moral, sosial, dan ekonomi bangsa Indonesia.
RATU FATHANA BAYU SUCI
Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar dan penting, karena tidak hanya berfokus pada pendidikan agama, tetapi juga berkontribusi dalam bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Berikut penjelasannya: Pesantren memiliki peran besar dalam pembangunan Indonesia, terutama dalam membentuk sumber daya manusia yang berakhlak, mandiri, dan berjiwa sosial tinggi. Melalui pendidikan karakter dan nilai-nilai keislaman, pesantren membantu menciptakan masyarakat yang beretika dan berintegritas. Selain itu, banyak pesantren yang kini mengembangkan ekonomi umat melalui kewirausahaan, pertanian, dan pelatihan keterampilan. Dengan begitu, pesantren turut mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mengurangi pengangguran. Pesantren berperan penting dalam pembangunan moral, sosial, dan ekonomi bangsa Indonesia.
ARUMI ABQARY HIBATULLAH-uts
ChatGPT Anda bilang: Soal kedua baca artikel tersebut. Pertanyaannya: Seberapa besar peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia! ChatGPT bilang: Peran pesantren terhadap pembangunan di Indonesia sangat besar dan penting, karena pesantren tidak hanya menjadi lembaga pendidikan agama, tetapi juga pusat pembentukan karakter, sosial, dan ekonomi masyarakat. Berikut penjelasannya secara singkat dan jelas: Pendidikan dan Pembentukan Karakter Pesantren menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, tanggung jawab, serta cinta tanah air. Santri dididik agar menjadi manusia berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi Banyak pesantren kini mengembangkan program kewirausahaan, pertanian, koperasi, dan UMKM. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pelestarian Budaya dan Nilai Keislaman Pesantren berperan dalam menjaga nilai-nilai Islam yang moderat (wasathiyah), toleran, dan damai — mendukung stabilitas sosial dan keharmonisan bangsa. Kontribusi terhadap SDM Unggul Lulusan pesantren banyak berperan di berbagai bidang — pendidikan, pemerintahan, ekonomi, dan sosial — menjadi bagian dari pembangunan nasional.
RODIATUS SHOLIHAH _UTS
Pesantren memiliki peran yang sangat strategis dalam pembangunan di Indonesia. Sebagai lembaga pendidikan Islam, pesantren tidak hanya berfokus pada pengajaran ilmu keagamaan, tetapi juga berperan dalam membentuk karakter, moral, serta kemandirian peserta didik. Melalui nilai-nilai kejujuran, disiplin, dan tanggung jawab yang diajarkan, pesantren turut mencetak sumber daya manusia yang berakhlak mulia dan berdaya saing. Dengan demikian, pesantren menjadi salah satu pilar penting dalam mendukung pembangunan nasional, baik dari segi pendidikan, sosial, ekonomi, maupun moral bangsa Indonesia.
Muhammad Amrizan_UTS
Bidang Pendidikan: Pesantren berperan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan agama dan umum. Banyak pesantren kini mengembangkan kurikulum modern yang mencakup sains, teknologi, bahasa, dan kewirausahaan. Bidang Sosial dan Moral: Pesantren membentuk masyarakat yang beretika, gotong royong, dan toleran. Kyai dan santri berperan aktif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Bidang Ekonomi: Banyak pesantren kini mengembangkan ekonomi mandiri, seperti koperasi santri, pertanian, perikanan, dan usaha kecil. Melalui program pesantrenpreneur, pesantren membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Bidang Kebangsaan dan Pembangunan Karakter: Pesantren menanamkan nilai nasionalisme dan cinta tanah air. Sejak zaman perjuangan, banyak ulama dan santri berperan penting dalam kemerdekaan dan menjaga keutuhan NKRI.
SHAHIDAH RAMADHANI-UTS
Pesantren punya peran besar dalam membangun Indonesia. Pesantren bukan hanya tempat belajar agama, tapi juga tempat membentuk sikap dan kepribadian santri agar menjadi orang yang jujur, disiplin, dan peduli pada masyarakat. Dalam bidang pendidikan, pesantren membantu mencerdaskan bangsa dengan mengajarkan ilmu agama dan umum. Dalam bidang sosial, pesantren sering mengadakan kegiatan yang bermanfaat bagi masyarakat, seperti bakti sosial dan pelatihan keterampilan. Dari sisi ekonomi, banyak pesantren yang mengembangkan usaha mandiri, misalnya koperasi, pertanian, atau kerajinan, yang bisa membantu ekonomi warga sekitar. Jadi, bisa dikatakan pesantren ikut berperan penting dalam pembangunan Indonesia karena membantu mencetak generasi yang berilmu, berakhlak baik, dan mandiri.
Muhammad Amrizan_UTS
Bidang Pendidikan: Pesantren berperan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pendidikan agama dan umum. Banyak pesantren kini mengembangkan kurikulum modern yang mencakup sains, teknologi, bahasa, dan kewirausahaan. Bidang Sosial dan Moral: Pesantren membentuk masyarakat yang beretika, gotong royong, dan toleran. Kyai dan santri berperan aktif dalam menjaga kerukunan antarumat beragama. Bidang Ekonomi: Banyak pesantren kini mengembangkan ekonomi mandiri, seperti koperasi santri, pertanian, perikanan, dan usaha kecil. Melalui program pesantrenpreneur, pesantren membantu menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Bidang Kebangsaan dan Pembangunan Karakter: Pesantren menanamkan nilai nasionalisme dan cinta tanah air. Sejak zaman perjuangan, banyak ulama dan santri berperan penting dalam kemerdekaan dan menjaga keutuhan NKRI.
ARUMI ABQARY HIBATULLAH_utd
Pendidikan dan Pembentukan Karakter Pesantren menanamkan nilai-nilai moral, disiplin, tanggung jawab, serta cinta tanah air. Santri dididik agar menjadi manusia berakhlak mulia dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Pemberdayaan Sosial dan Ekonomi Banyak pesantren kini mengembangkan program kewirausahaan, pertanian, koperasi, dan UMKM. Hal ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. Pelestarian Budaya dan Nilai Keislaman Pesantren berperan dalam menjaga nilai-nilai Islam yang moderat (wasathiyah), toleran, dan damai — mendukung stabilitas sosial dan keharmonisan bangsa. Kontribusi terhadap SDM Unggul Lulusan pesantren banyak berperan di berbagai bidang — pendidikan, pemerintahan, ekonomi, dan sosial — menjadi bagian dari pembangunan nasional.
nisya febriani putri
1. Pendidikan dan Pembentukan Karakter Pesantren berperan membentuk generasi yang berakhlak, disiplin, dan berilmu. Nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, dan tanggung jawab ditanamkan sejak dini, sehingga santri siap berkontribusi secara positif di masyarakat. 2. Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) Melalui pendidikan agama dan umum, pesantren melahirkan SDM yang cerdas secara intelektual dan spiritual. Hal ini mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan. 3. Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Banyak pesantren kini mengembangkan unit usaha ekonomi, seperti koperasi, pertanian, perdagangan, dan UMKM. Ini membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar. 4. Pelestarian Nilai-Nilai Kebangsaan dan Keagamaan Pesantren berperan menjaga nilai-nilai Pancasila, toleransi, dan persatuan bangsa. Santri dididik untuk menghargai perbedaan dan menolak radikalisme. 5. Peran Sosial dan Kemasyarakatan Pesantren sering menjadi pusat kegiatan sosial, seperti bantuan bagi masyarakat miskin, pendidikan gratis, dan kegiatan kemanusiaan.
Lomba Debat
06 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   121
Little is Beautiful:Catatan Expo HMPS KPI
05 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   191
Melihat Kejadian dengan Kacamata Iman
04 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   176
Cahaya Ketenangan Batin
04 November 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   104
Expo Kemandirian Pesantren: Tantangan Bukan Rintangan
30 Oktober 2025   Oleh : Vijianfaiz,PhD   258
Mengintegrasikan Iman, Islam dan Ihsan dalam Kehidupan Sehari-Hari
Minggu , 17 September 2023      10391
Pentingnya Manusia Ber-Tuhan
Minggu , 03 September 2023      3200
Puasa dan Ilmu Padi
Rabu , 03 April 2024      2287
IMPLEMENTASI HAK-HAK POLITIK KELOMPOK MINORITAS MENURUT ABDURRAHMAN WAHID
Rabu , 18 Januari 2023      2255
Sejuta Rasa di Hari Idul Fitri
Kamis , 11 April 2024      2120